5 Cara Mengajar Anak Slow Learner dan Metode Pembelajaran yang Tepat
Bunda, setiap anak memiliki kemampuan dalam memahami sebuah ilmu baru dengan tingkatan yang berbeda-beda. Kita bisa saja menemui anak yang mudah memahami materi pelajaran, namun sebaliknya ada anak yang memiliki kemampuan memahami dengan lambat (slow learner). Anda perlu memahami cara mengajar anak slow learner dengan metode yang tepat.
Istilah “slow learner” mungkin pernah Anda dengar, merujuk pada anak-anak yang memiliki kecepatan belajar di bawah rata-rata. Penting untuk dipahami bahwa kondisi ini bukanlah indikasi kurangnya potensi, melainkan perbedaan dalam proses penerimaan dan pengolahan informasi.
Anak-anak slow learner tetap memiliki kemampuan untuk belajar dan meraih keberhasilan, asalkan kita sebagai orang tua mampu memberikan pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Artikel ini hadir sebagai panduan bagi Anda, para orang tua hebat, dalam mendampingi putra-putri tercinta yang memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Kami akan mengupas tuntas lima cara efektif yang dapat Anda terapkan di rumah untuk membantu mereka belajar dengan lebih baik, membangun kepercayaan diri, dan pada akhirnya, menggapai potensi terbaik yang mereka miliki.
Mari bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan penuh kasih sayang bagi anak-anak slow learner kita.
Mengapa Metode Belajar Anak Slow Learner dengan Anak Lainnya Berbeda?

Setiap anak adalah individu yang unik dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Anak dengan kebutuhan khusus, termasuk anak slow learner, membutuhkan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan kecepatan mereka dalam memahami informasi. Slow learner bukan berarti anak tidak bisa belajar, tetapi mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami materi dibandingkan anak pada umumnya.
Menurut penelitian, anak slow learner sering memiliki IQ di kisaran 70-85 dan biasanya tidak termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus secara klinis. Namun, mereka tetap membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk mengoptimalkan potensi mereka (APA, 2020).1
Anak slow learner juga memiliki hambatan dalam merespon seperti keterlambatan beradaptasi, tetapi lebih baik dari tuna grahita, namun lebih lambat dari anak normal. Meskipun, kecerdasan mereka memang dibawah rata-rata, tetapi mereka butuh perjuangan yang lebih keras untuk menguasai apa yang diminta di kelas reguler.
Untuk mengenali anak dengan slow learner ada beberapa ciri yang terlihat dan bisa menjadi pengingat bagi Bunda, untuk mendeteksinya lebih awal. Ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar yang lebih lambat (sering disebut slow learner):
1. Lebih Lambat Menangkap Pelajaran (Terutama Pelajaran Sekolah)
Anak ini butuh waktu yang lebih lama untuk mengerti pelajaran di sekolah, seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, sejarah, atau bahasa. Misalnya, ketika guru menjelaskan pelajaran baru, teman-teman sekelasnya mungkin langsung paham. Tapi anak kita mungkin masih bingung dan perlu dijelaskan lagi dengan cara yang berbeda atau diulang-ulang.
Jangan khawatir jika anak butuh waktu lebih lama dari teman-temannya untuk mengerti pelajaran. Setiap anak punya kecepatan belajar yang berbeda.
2. Sulit Mengikuti Banyak Perintah Sekaligus
Anak ini sering bingung kalau dikasih banyak perintah atau tugas yang harus dilakukan berurutan. Contoh Kalau kita menyuruhnya melakukan tiga hal sekaligus, misalnya “Tolong bereskan mainanmu, lalu cuci tangan, baru makan,” dia mungkin lupa salah satunya atau bingung mana yang harus dilakukan duluan.
Berikan perintah satu per satu atau dalam kelompok kecil. Pastikan anak mengerti satu perintah sebelum memberikan perintah berikutnya.
3. Kurang Paham Cara Berpikir yang Rumit
Anak ini mungkin kesulitan memahami ide-ide yang agak abstrak atau cara berpikir yang butuh banyak langkah dan pertimbangan. Saat kita menjelaskan kenapa suatu hal bisa terjadi dengan banyak alasan yang saling berhubungan, dia mungkin sulit menangkap semuanya. Begitu juga saat mengerjakan soal matematika yang butuh banyak langkah penyelesaian.
Jelaskan sesuatu dengan sederhana dan konkret. Hindari penjelasan yang terlalu berbelit-belit atau menggunakan istilah yang sulit dipahami.
4. Lebih Lama Menyelesaikan Tugas Sekolah Dibanding Temannya
Anak ini seringkali membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah, baik di sekolah maupun pekerjaan rumah. Saat teman-temannya sudah selesai mengerjakan tugas menulis atau menggambar, anak kita mungkin masih belum selesai atau baru mulai.
Berikan dukungan dan waktu tambahan jika memang dibutuhkan. Jangan membandingkannya dengan teman-temannya, fokus pada kemajuan dirinya sendiri.
Salah satu perbedaan utama dalam metode belajar anak slow learner adalah pentingnya pengulangan, penggunaan visual dan praktik langsung.
Anak dengan kecepatan belajar lambat cenderung lebih mudah memahami pelajaran melalui pengalaman konkret dan dukungan emosional yang kuat dari lingkungan sekitarnya. Di sinilah peran guru, orang tua, dan sistem pendidikan inklusif menjadi sangat penting.
Namun, perlu diingat kembali Bunda bahwa ciri ini merupakan ciri yang paling menonjol dan bukan berarti menunjukkan si kecil tidak pandai. Ada banyak cara yang bisa membantu menstimulasi anak agar lebih mudah dalam belajar.
5 Cara Mengajar Anak Slow Learner

Setelah Anda mengetahui ciri dominan anak slow learner, berikutnya ada beberapa cara mengajar anak slow learner yang bisa dipraktekkan kepada anak:
1. Gunakan Metode Pembelajaran Visual dan Praktikal
Anak slow learner sangat terbantu dengan metode belajar yang melibatkan gambar, warna, video, dan objek nyata. Penggunaan alat peraga seperti flashcard, papan interaktif, atau media audiovisual dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep yang abstrak. Penelitian lain menunjukkan bahwa pendekatan multisensori efektif dalam meningkatkan pemahaman dan retensi informasi pada anak slow learner.
2. Ajarkan dengan Pengulangan dan Konsistensi
Pengulangan adalah kunci penting dalam pembelajaran anak slow learner. Jadikan rutinitas belajar sebagai bagian dari kegiatan harian mereka. Ulangi materi pelajaran secara teratur dan gunakan bahasa yang sederhana serta mudah dipahami. Mengulang tidak hanya membantu anak memahami materi, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka karena merasa familiar dengan apa yang diajarkan.
3. Gunakan Pendekatan Emosional Positif
Dukungan emosional sangat penting dalam proses belajar anak slow learner. Anak yang merasa aman, dicintai, dan dihargai akan lebih termotivasi untuk belajar. Jangan mudah mengkritik atau memaksa mereka untuk cepat paham. Sebaliknya, berikan pujian atas setiap kemajuan kecil yang mereka capai. Menurut studi ikatan emosional yang sehat antara anak dan pengajar dapat mempercepat perkembangan kognitif anak.
4. Buat Lingkungan Belajar yang Tenang dan Fokus
Lingkungan belajar yang bebas dari gangguan sangat mendukung proses pembelajaran anak slow learner. Ruang belajar yang tenang, rapi, dan minim suara bising dapat membantu anak lebih fokus. Atur waktu belajar dengan durasi yang pendek namun konsisten, agar anak tidak merasa lelah atau kewalahan.
Tidak hanya tempat, pemilihan waktu yang tepat juga penting. Perhatikan kapan anak dalam kondisi terbaik untuk belajar biasanya setelah makan dan istirahat cukup.
5. Memperrtimbangkan Menyediakan Sekolah yang Menfasilitasi Anak Slow Learner
Salah satu cara terbaik untuk membantu anak slow learner adalah dengan belajar bersama di sekolah yang memberikan fasilitas dan pengajaran terbaik untuk anak berkebutuhan khusus.
Anak dengan slow learner yang memiliki gaya belajar khusus, membutuhkan perhatian penuh dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Salah satu rekomendasi kami bagi anak dengan kemampuan slow learner bisa bersekolah di TK Islam Albata.
Program ini, anak belajar dalam suasana yang nyaman dari rumah, dengan pendekatan islami yang humanis dan menyenangkan. Pembelajaran dilakukan satu-satu sehingga lebih fokus dan sesuai dengan gaya belajar masing-masing anak.
TK Islam Albata bukan sekadar sekolah biasa. Kami punya komitmen luar biasa untuk menerima semua anak, tanpa terkecuali! Kami percaya bahwa setiap anak itu unik dan punya potensi hebatnya masing-masing, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Menerima Berbagai Ragam Disabilitas
Mulai dari anak-anak dengan ADHD, ASD, slow learner, gifted kid, speech delay, sampai disabilitas fisik, semuanya diterima dengan tangan terbuka di TK Albata. Kami menghargai perbedaan dan percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhannya.
Prosedur Penerimaan yang Terstruktur
Mau bergabung dengan keluarga besar TK Albata? Caranya mudah! Mulai dari pendaftaran yang simpel, observasi dan wawancara yang menyenangkan dengan pihak sekolah, sampai developmental screening yang dilakukan oleh psikolog ahli. Semua prosesnya dirancang untuk memahami kebutuhan dan potensi si kecil dengan baik.
Pembelajaran yang Didampingi Shadow Teacher dan Psikolog
Di TK Albata, anak-anak belajar dengan didampingi oleh tim ahli yang luar biasa! Ada shadow teacher yang siap membantu dan memberikan perhatian individual, developmental screening berkelanjutan setiap 6 bulan sekali untuk memantau perkembangan anak, dan konsultasi dengan psikolog secara berkala untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Mengajar anak slow learner bukan berarti kita harus menurunkan standar harapan, melainkan menyesuaikan metode agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, lingkungan yang suportif, serta semangat kolaborasi antara orang tua, guru, dan anak, bukan tidak mungkin anak slow learner tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan percaya diri.
Jika Anda tertarik bergabung dengan kami, klik button whatsapp dibawah ini untuk mendapatkan informasi selengkapnya
Reference
- Septy Nurfadhillah dkk. 2021. Lamban Belajar ( Slow Learner ) dan Cepat Belajar ( Fast Learner). Universitas Muhammadiyah Tangerang. Jurnal PENSA. Volume 3 Nomor 3. Diakses pada 2025 ↩︎