Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Simak Begini Cara Melarang Anak dengan Tepat Sesuai Usia Anak

cara melarang anak
March 22, 2025

Bunda, apakah Anda kerap kali kebingungan, bagaimana cara melarang kepada anak dengan tepat? Mengatakan “tidak” kepada anak adalah bagian penting dari pengasuhan. Namun, bagaimana cara kita melarang anak dapat berdampak besar pada perkembangan emosional dan perilaku mereka. 

Melarang secara efektif bukan berarti bersikap keras atau otoriter, tetapi lebih kepada memberikan batasan yang jelas dan konsisten dengan cara yang penuh kasih sayang dan pengertian.

Setiap tahap perkembangan anak membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam memberikan larangan. Anak usia dini mungkin membutuhkan penjelasan yang sederhana dan pengalihan perhatian, sementara anak yang lebih besar mungkin memerlukan diskusi dan pemahaman tentang konsekuensi dari tindakan mereka. 

Penting bagi orang tua untuk menyesuaikan gaya komunikasi dan disiplin sesuai dengan usia dan pemahaman anak.

Artikel ini akan membahas cara-cara efektif untuk cara melarang anak sesuai dengan usia mereka. Kita akan mengulas bagaimana cara membangun komunikasi yang positif, memberikan batasan yang jelas, dan mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan konsekuensi. 

Mari kita belajar bersama untuk menjadi orang tua yang bijak dan penuh kasih dalam mendidik anak-anak kita.

Bagaimana Menyampaikan Tidak Pada Anak yang Tepat 

Melarang anak adalah bagian penting dalam proses mendidik dan membimbing mereka menuju perilaku yang lebih baik. Namun, cara menyampaikan larangan harus disesuaikan dengan usia anak agar lebih efektif dan tidak menimbulkan dampak negatif. 

Jika dilakukan dengan cara yang salah, anak bisa menjadi lebih keras kepala atau justru takut untuk berekspresi.

Dalam penulisan yang dibuat oleh ahli psikologi Dan Mager Msw dalam tulisannya di Psychology Today menjelaskan 

f you give in, you send the message to your kids that “no” doesn’t necessarily mean no, and that if they beg, plead, whine, or cry, they’ll get what they want. Giving in reinforces your kids’ cringe-inducing behavior, making it more likely to recur and more difficult to extinguish [1]

Dalam redaksi ini, Dan Mager Msw menyatakan bahwa orang tua yang tidak tegas mengatakan tidak pada anak akan cenderung membuat kebiasaan merengek, menangis dan memohon menjadi semakin parah, bahkan hal ini bisa saja sulit untuk dipadamkan. Maka dari itu, perlu adanya cara khusus untuk cara melarang anak dengan sesuai. 

Memberikan Penjelasan yang Tepat

Alih-alih meluapkan emosi dengan berteriak ketika anak bermain-main dengan makanannya, lebih baik orang tua menjelaskan dengan sabar mengapa tindakan tersebut tidak tepat. Contohnya, “Sayang, makanan itu untuk dimakan, bukan untuk dimainkan.” Jangan lupa untuk memberikan pujian saat anak melakukan hal yang positif, seperti menghabiskan susu.

Menggunakan Kalimat Positif dalam Larangan

Mengubah kalimat larangan menjadi kalimat positif adalah cara bijak dalam mendidik anak. Misalnya, daripada mengatakan “Jangan coret-coret tembok!”, lebih baik katakan “Yuk, gambar-gambar di kertas saja.” Atau, daripada menggunakan cara melarang “Jangan makan kerupuk terus!”, lebih baik batasi “Hari ini, kerupuknya satu saja ya.”

Mengalihkan Perhatian Anak

Anak-anak biasanya mudah teralihkan perhatiannya. Orang tua dapat memanfaatkan hal ini dengan mengalihkan fokus anak dari satu benda ke benda lain, atau dengan mengajukan pertanyaan lain. Selain itu, menjauhkan anak dari sumber masalah juga efektif.

Menghindari Situasi yang Berpotensi Menimbulkan Konflik

Sebisa mungkin, hindari situasi di mana Anda harus tau cara melarang anak, seperti saat berada di toko mainan. Lebih baik pilih lingkungan yang aman dan mendukung rasa ingin tahu anak, seperti taman atau halaman rumah.

Menawarkan Pilihan yang Sesuai

Anak-anak ingin merasa mandiri. Oleh karena itu, daripada langsung cara melarang, tawarkan pilihan yang sesuai. Misalnya, jika anak ingin makan permen sebelum makan siang, tawarkan pilihan buah seperti anggur atau apel. Atau, izinkan anak memilih jenis permen yang diinginkan setelah makan siang.

Mengatakan “Tidak” dengan Tegas Jika Diperlukan

Jika semua cara di atas tidak berhasil, maka orang tua harus tegas mengatakan “tidak”. Ucapkan kata ini dengan tenang namun tegas, agar anak mengerti bahwa Anda serius. Selain itu, gunakan bahasa tubuh yang mendukung ketegasan Anda. Cara melarang dengan cara ini bisa dibilang lebih efektif loh Bunda.

5 Cara Mencegah Anak Perilaku Buruk Kepada Orang Tua 

Mencegah anak agar tidak berperilaku tidak baik kepada orang tua bukan hanya tentang memberi larangan, tetapi juga membangun hubungan yang sehat dan penuh rasa hormat. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:

Mencontohkan Anak Untuk Mengajarkan Kesabaran

Bunda, hal yang pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengajarkan kesabaran pada anak. Sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an. Seperti dalam firman Allah ﷻ di Q.S Al-Baqarah ayat 153. 

Menurut Tafsir as-Sa’di, Q.S. Al-Baqarah ayat 153 mengajarkan bahwa kesabaran dan shalat adalah kunci dalam menghadapi segala urusan, baik duniawi maupun ukhrawi. Kesabaran dibagi menjadi tiga: sabar dalam ketaatan, sabar menjauhi kemaksiatan, dan sabar menghadapi takdir yang tidak menyenangkan. 

Allah menegaskan pentingnya kesabaran, karena tanpa itu, seseorang sulit mencapai keinginan, terutama dalam hal ketaatan dan menjauhi maksiat. Shalat juga disebut sebagai penolong utama, karena mendekatkan seorang hamba kepada Allah dan mencegah perbuatan keji serta mungkar.(As-Sa’di, 2003) 

Anak-anak diajarkan untuk berdzikir dan berdoa sebagai cara mudah untuk mengontrol emosi, khususnya pada situasi yang tidak diinginkan. Belajar untuk mengontrol diri tentu membuat anak memiliki kebiasaan perilaku menyimpang pada anak [2]

Menjadi Contoh yang Baik

Anak-anak meniru perilaku orang tua. Jika ingin mereka berbicara dengan sopan dan menghormati orang tua, maka orang tua juga harus menunjukkan sikap yang sama kepada anak dan orang lain. 

Beri Apresiasi pada Perilaku Positif

Apresiasi dapat berupa pujian atau hadiah kecil. Misalnya, jika anak mengucapkan “terima kasih” setelah diberikan sesuatu, orang tua bisa berkata, “Ibu senang kamu sudah bisa berterima kasih, itu sikap yang baik.”

Melatih Anak Mengelola Emosi dengan Baik

Anak-anak yang tidak bisa mengelola emosinya cenderung berperilaku buruk. Ajari mereka cara menenangkan diri, seperti mengambil napas dalam, berbicara dengan orang dewasa, atau menuliskan perasaannya.

Tetapkan Batasan yang Jelas

Anak perlu tahu perilaku apa yang bisa diterima dan tidak bisa diterima. Jelaskan dengan tegas, misalnya, “Berteriak kepada Ibu tidak boleh, kalau marah kamu bisa bicara dengan nada yang lebih pelan.”

Beri Waktu Berkualitas untuk Anak

Kadang, anak berperilaku tidak baik karena mencari perhatian. Luangkan waktu khusus untuk mereka agar tidak merasa diabaikan dan mencari perhatian dengan cara negatif.

Kesimpulan

Cara Melarang anak bukan berarti membatasi mereka secara berlebihan, tetapi lebih kepada membimbing mereka untuk memahami batasan yang ada. Komunikasi yang positif, konsistensi, dan apresiasi pada hal-hal baik dapat membantu anak tumbuh dengan sikap yang lebih baik. 

Dengan menerapkan cara-cara yang sudah dijelaskan, orang tua bisa membantu anak membangun karakter yang lebih baik tanpa harus menggunakan metode yang keras.

Reference

  1. Dan Mager MSW. 2019. Why Sometimes Saying ‘No’ to Your Kids Is So Important. Diakses pada 2025
  2. Fauzan Adzima dkk. 2024. Integritas Ajaran Al-Qur’an dalam Konseling Islam untuk Mengatasi Perilaku Menyimpang pada Anak. Volume 4 Nomor 1 
  3. Leave A Comment:

    Your email address will not be published. Required fields are marked *