6 Cara Kebiasaan Unik Anak Toddler dan Cara Menghadapinya
Ayah dan Bunda tingkah polah si kecil di rentang usia 1-3 tahun tentu ada saja yang membuat kita terkadang menggeleng-geleng kepala. Di usia toddler ini, anak-anak kita seringkali menunjukkan kebiasaan-kebiasaan unik yang terkadang membuat kita mengernyitkan dahi, tertawa geli, atau bahkan merasa sedikit frustasi.
Mulai dari melempar barang, menolak makanan tertentu, hingga obsesi pada satu jenis mainan, setiap anak memiliki kekhasannya sendiri.
Artikel ini hadir untuk mengupas enam kebiasaan unik yang umum terjadi pada anak usia toddler (1-3 tahun). Dengan memahami mengapa si kecil melakukan hal tersebut, kita sebagai orang tua dapat lebih bijak dalam menghadapinya.
Kami juga akan memberikan panduan praktis tentang cara merespons setiap kebiasaan unik ini secara positif dan konstruktif, demi tumbuh kembang si kecil yang optimal. Yuk, kita telah bersama!
Pentingnya Mengetahui Kebiasaan Unik Anak Usia 1-3 Tahun
Pada usia 1 hingga 3 tahun anak berada dalam tahap perkembangan pesat baik secara fisik, kognitif, maupun emosional. Menurut teori perkembangan anak menjelaskan masa sensorimotor dan awal tahap praoperasional ketika anak-anak menggunakan tubuh mereka untuk belajar tentang dunia sekitar. Mengetahui kebiasaan unik anak di usia ini membantu orang tua untuk memagami perkembangannya.
1. Memahami Tahap Perkembangan Anak secara Lebih Mendalam
Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan cara yang unik loh Bun, sehingga penting bagi orang tua untuk memahami tahap perkembangan mereka. Dengan mengenali perubahan yang terjadi, orang tua dapat memberikan dukungan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
Pengetahuan ini membantu orang tua mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul di setiap fase perkembangan. Mereka dapat lebih siap dalam menghadapi perubahan perilaku dan memberikan bimbingan yang tepat agar anak tumbuh dengan optimal.
2. Memberikan Dukungan yang Tepat sesuai Kebutuhan Emosional dan Kognitif Anak
Anak membutuhkan dukungan yang sesuai dengan tahapan emosional dan kognitif mereka. Setiap usia memiliki tantangan sendiri, seperti belajar mengendalikan emosi atau memahami konsep akademik yang lebih kompleks.
Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat merasa lebih aman dan percaya diri dalam proses belajar dan sosialisasi. Orang tua yang memahami kebutuhan ini akan lebih mampu memberikan bimbingan yang sesuai dengan karakter dan perkembangan anak.
3. Mendeteksi Lebih Awal jika Ada Kebiasaan yang Mungkin Mengarah pada Kebutuhan Khusus
Mengamati pola perilaku anak sejak dini memungkinkan orang tua mengenali jika ada tanda-tanda yang mengarah pada kebutuhan khusus. Misalnya, kesulitan dalam berkomunikasi atau interaksi sosial yang kurang seimbang dapat menjadi tanda awal yang perlu diperhatikan.
Deteksi dini sangat penting agar anak mendapatkan intervensi yang sesuai lebih cepat. Dengan dukungan dan perhatian yang tepat, anak dapat dibantu untuk berkembang sesuai dengan potensinya tanpa merasa terbebani oleh tantangan yang mereka hadapi.
4. Membangun Hubungan yang Lebih Erat melalui Empati dan Penerimaan
Hubungan antara orang tua dan anak akan semakin erat jika dibangun dengan empati dan penerimaan dari kebiasaan si kecil tersebut Bun. Anda bisa memahami perasaan anak dan memberikan dukungan tanpa menghakimi membantu mereka merasa lebih dihargai dan dipahami.
Ketika anak merasa diterima tanpa tekanan, mereka lebih mudah terbuka dan berkomunikasi dengan orang tua. Hubungan yang kuat ini menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak untuk berkembang dengan percaya diri dan penuh kasih sayang.
Penelitian lain menyatakan bahwa pengenalan terhadap kebiasaan individu anak membantu orang tua mengembangkan strategi pengasuhan yang lebih efektif dan sensitif terhadap kebutuhan anak. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mengamati, menerima, dan membimbing anak dengan bijak dalam menghadapi kebiasaan-kebiasaan unik mereka.
5 Cara Kebiasaan Unik Anak Toddler dan Cara Menghadapinya
Setiap kebiasaan unik anak membutuhkan pendekatan berbeda. Berikut enam contoh kebiasaan unik yang sering ditemukan pada anak usia toddler dan bagaimana cara menghadapinya.
Suka Mengulang-ulang Aktivitas Tertentu
Banyak toddler senang mengulang aktivitas yang sama seperti membuka dan menutup pintu berulang kali atau menyusun balok dalam urutan tertentu. Ini adalah cara mereka memahami konsep sebab-akibat serta pola.
Cara menghadapinya adalah dengan memberikan ruang aman bagi anak untuk mengeksplorasi. Bunda bisa mendampingi sambil mengenalkan variasi baru agar anak memperluas pengalamannya misalnya dengan menambahkan tantangan sederhana seperti menyusun balok berdasarkan warna.
Menjadi Sangat Tertarik pada Objek Tertentu
Ada anak yang sangat tertarik pada objek spesifik seperti mobil mainan, dinosaurus, atau alat dapur. Mereka bisa menghabiskan waktu lama mengeksplorasi hal tersebut.
Bunda bisa memanfaatkan ketertarikan ini untuk mengembangkan keterampilan baru. Misalnya anak yang suka mobil bisa diajak menghitung jumlah mobil warna merah atau belajar konsep cepat dan lambat saat bermain mobil-mobilan.
Perfeksionis Terhadap Rutinan
Beberapa toddler bisa menjadi sangat kaku terhadap rutinitas seperti harus memakai piyama tertentu atau jalan kaki di jalur yang sama setiap hari. Hal ini menciptakan rasa aman bagi mereka.
Untuk menghadapinya penting menjaga keseimbangan antara menghormati kebutuhan rutinitas sambil secara perlahan memperkenalkan fleksibilitas. Mulailah dengan perubahan kecil disertai penjelasan sederhana untuk membantu anak menyesuaikan diri.
Memiliki Kebiasaan Sensorik
Anak usia toddler sering menunjukkan kebutuhan sensorik seperti memegang tekstur tertentu mengunyah mainan atau menggerakkan tubuh secara berulang.
Daripada melarang kebiasaan ini berikan alternatif aman seperti mainan sensorik tekstur beragam atau aktivitas fisik seperti melompat di trampolin mini. Menurut penelitian menjelaskan stimulasi sensorik yang tepat membantu perkembangan regulasi emosi dan keterampilan motorik anak.
Berbicara Sendiri atau Berfantasi
Sebagian anak suka berbicara sendiri atau membuat dunia imajinatif mereka. Ini menunjukkan perkembangan kreativitas dan kemampuan berpikir simbolik.
Hadapi kebiasaan ini dengan mendukung imajinasi anak. Bunda dapat bergabung dalam permainan pura-pura mereka sambil sesekali mengarahkan imajinasi ke aktivitas positif seperti bercerita atau membuat boneka tangan.
Kesimpulan
Setiap kebiasaan unik anak adalah bagian dari proses tumbuh kembang yang sehat. Kebiasaan tersebut menunjukkan bagaimana anak belajar memahami dunia mengelola emosinya dan membangun identitas dirinya.
Dengan memahami dan merespons kebiasaan unik anak dengan penuh empati dan kesabaran orang tua dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dengan percaya diri.
Ingatlah bahwa sebagian besar kebiasaan ini akan berubah seiring bertambahnya usia dan kematangan anak. Jika ada kekhawatiran bahwa kebiasaan tertentu mengganggu fungsi harian anak atau berlanjut dalam jangka waktu lama sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog anak.
Penelitian lain menjelaskan bahwa dukungan emosional yang konsisten dari orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk perkembangan sosial emosional anak sejak usia dini.
Dengan pendekatan yang bijak setiap kebiasaan unik anak dapat menjadi pintu masuk untuk mempererat hubungan dan membantu mereka berkembang menjadi individu yang sehat bahagia dan mandiri.
Reference
The Annoying Toddler Habits (And How to Deal). The Bump. Diakses pada 2025