Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Cara Agar Anak Tidak Tantrum Selama Bulan Ramadhan

mencegah anak tidak tantrum
March 15, 2025

Bunda pernahkah Anda mengalami fase anak tantrum saat pertama kali mencoba berpuasa? Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan rutinitas selama Ramadhan dapat membuat anak merasa stres, dan beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku tantrum sebagai bentuk ketidaknyamanan. Anda perlu menemukan cara agar anak tidak tantrum yang tepat. 

Artikel ini membahas mengapa anak berpotensi mengalami tantrum saat Ramadhan dan memberikan langkah-langkah praktis untuk mengatasi agar anak tidak tantrum anak saat Ramadhan, agar suasana keluarga tetap harmonis dan ibadah berjalan lancar.

Penyebab Anak Tantrum Selama Ramadhan: Mengatasi Anak Tidak Tantrum

Perubahan pola tidur, jadwal makan, dan aktivitas ibadah selama bulan Ramadhan dapat menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak. Anak-anak pada umumnya masih dalam tahap perkembangan emosi dan belum sepenuhnya memahami alasan di balik perubahan rutinitas tersebut.

Berikut beberapa faktor yang membuat anak berpotensi tantrum selama Ramadhan:

Perubahan Pola Makan dan Tidur

Saat Ramadhan, anak harus menyesuaikan waktu sahur dan berbuka yang berbeda dari biasanya. Perubahan ini bisa mengganggu jam biologis anak, menyebabkan rasa lelah dan lapar yang berkepanjangan, sehingga memicu stres dan tantrum.

Kurangnya Penjelasan Tentang Makna Ramadhan

Jika anak belum sepenuhnya memahami tujuan dan makna puasa serta ibadah selama Ramadhan, mereka bisa merasa bingung atau tertekan. Tanpa penjelasan yang memadai, rasa penasaran yang tidak terjawab bisa menjadi sumber frustasi.

Tekanan Lingkungan dan Ekspektasi

Terkadang, di lingkungan keluarga atau sekolah, terdapat ekspektasi tinggi terhadap perilaku anak selama Ramadhan. Jika anak merasa tidak mampu memenuhi harapan tersebut, ia mungkin akan menunjukkan reaksi emosional seperti tantrum.

Kurangnya Aktivitas yang Menyenangkan

Anak-anak butuh keseimbangan antara ibadah dan waktu bermain. Jika jadwal Ramadhan terlalu padat dengan aktivitas ibadah tanpa diselingi kegiatan yang menyenangkan, anak cenderung merasa bosan dan stres.

Penelitian dalam Journal of Child Development menunjukkan bahwa perubahan signifikan dalam rutinitas harian dapat meningkatkan tingkat stres pada anak, terutama jika mereka belum diajarkan cara mengelola emosi dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengantisipasi dan membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan suasana ramadhan [2]

Cara Mengatasi Anak Tidak Tantrum Selama Ramadhan

Mengatasi agar anak tidak tantrum anak saat Ramadhan memerlukan pendekatan yang penuh kasih sayang, sabar, dan terstruktur. Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Bunda terapkan untuk membantu anak mengatasi stres dan tantrum selama Ramadhan:

1. Memberikan Penjelasan dengan Bahasa yang Sederhana

Cara pertama untuk mengatasi anak tidak tantrum, sebelum memasuki bulan Ramadhan, jelaskan kepada anak dengan bahasa yang mudah dipahami tentang apa itu Ramadhan dan mengapa kita menjalankan puasa. 

Gunakan cerita-cerita inspiratif dari Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat untuk menunjukkan bahwa Ramadhan adalah waktu penuh berkah, di mana kita belajar untuk bersyukur dan membantu sesama. Penjelasan yang jelas dapat membantu anak merasa lebih tenang dan memahami perubahan rutinitas yang terjadi.

2. Menyusun Jadwal yang Fleksibel dan Menyenangkan

Kedua cara untuk mengatasi anak tidak tantrum, Anda bisa membuat jadwal kegiatan Ramadhan yang seimbang antara ibadah dan waktu bermain. Libatkan anak dalam menyusun jadwal sehingga mereka merasa memiliki peran dalam menentukan kegiatan harian. 

Misalnya, sisipkan waktu khusus untuk bermain di luar ruangan, membaca cerita Islami, atau aktivitas kreatif seperti menggambar dan mewarnai. Jadwal yang fleksibel membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa merasa tertekan.

3. Penuhi Kebutuhan Fisik Anak

Selanjutnya, cara untuk mengatasi anak tidak tantrum yakni pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup saat sahur dan berbuka. Makanan bergizi yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat dapat membantu menjaga energi anak sepanjang hari. 

Pastikan juga anak cukup minum air agar terhindar dari dehidrasi, yang bisa menyebabkan anak mudah rewel. Dengan asupan yang tepat, anak akan merasa lebih nyaman dan tidak terlalu terganggu oleh rasa lapar dan haus.

4. Berikan Waktu Istirahat yang Cukup

Pada fase ini, cara untuk mengatasi anak tidak tantrum yakni dengan mengetahui perubahan jadwal tidur selama Ramadhan bisa membuat anak mudah lelah. Usahakan agar anak mendapatkan waktu tidur yang cukup, baik dengan tidur siang setelah sahur maupun tidur malam yang lebih awal.

Lingkungan yang tenang dan nyaman untuk tidur sangat penting agar anak dapat pulih tenaga dan mengurangi stres yang berpotensi memicu tantrum.

5. Ajak Anak Berpartisipasi dalam Aktivitas Keluarga

Keterlibatan anak dalam kegiatan keluarga selama Ramadhan, seperti berbuka puasa bersama atau mengikuti kegiatan sedekah, dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dan dihargai.

Aktivitas seperti ini bukan hanya mengalihkan perhatian dari stres, tetapi juga menanamkan nilai kebersamaan dan keikhlasan. Anak yang merasa menjadi bagian dari kegiatan keluarga akan lebih mudah mengontrol emosinya.

6. Ajarkan Teknik Pengelolaan Emosi

Orang tua dapat mengajarkan anak cara sederhana untuk mengelola emosi, seperti melakukan pernapasan dalam saat merasa marah atau stres. Teknik meditasi ringan atau kegiatan relaksasi juga bisa membantu anak untuk menenangkan diri. Aktivitas ini tidak hanya bermanfaat selama Ramadhan, tetapi juga akan berguna untuk mengatasi anak tidak tantrum di masa depan.

7. Berikan Pujian dan Apresiasi

Penting untuk selalu memberikan pujian dan apresiasi kepada anak ketika mereka berhasil mengatasi rasa stres atau tantrum dengan cara yang positif. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus belajar mengelola emosi dan memperkuat kepercayaan diri mereka. Pujian kecil, seperti stiker atau hadiah sederhana, dapat menjadi motivator yang efektif agar anak tidak tantrum.

Kesimpulan

Mengatasi tantrum pada anak selama Ramadhan memerlukan pendekatan yang holistik, mencakup pemenuhan kebutuhan fisik, penjelasan yang mudah dipahami tentang Ramadhan, serta pengaturan waktu yang seimbang antara ibadah dan bermain. 

Dengan memberikan perhatian penuh, mendengarkan perasaan anak, dan menerapkan teknik pengelolaan emosi yang sederhana, orang tua dapat membantu anak menjalani bulan suci dengan lebih nyaman dan penuh berkah.

Perubahan rutinitas yang terjadi selama Ramadhan memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak. Namun, dengan persiapan yang matang dan pendekatan yang penuh kasih, stres dan tantrum bisa diminimalisir. 

Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung, sehingga anak merasa aman dan terinspirasi untuk terus belajar serta menjalankan ibadah dengan sepenuh hati.

Semoga dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Ramadhan tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga waktu yang menyenangkan bagi anak untuk belajar mengelola emosinya dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar, disiplin, dan penuh kasih.

Sumber Jurnal Ilmiah dan Referensi:

  1. Rahman, M. (2022). The Role of Family in Religious Education during Ramadan. Indonesian Journal of Religious Studies, 15(2), 88-102.
  2. Hidayat, S. (2022). Impact of Structured Religious Routines on Child Development. Journal of Child Development, 25(3), 112-125.
  3. Yusuf, A. (2020). Empathy and Spiritual Growth in Early Childhood: Lessons from Religious Practices. Journal of Family Psychology, 35(4), 120-135.
Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *