Simak Ini Tips Cara Bermain Untuk Anak Usia 5 Tahun yang Tepat
Ayah dan Bunda, di usia 5 tahun, anak sudah mulai aktif-aktifnya bermain dan mengesksplorasi banyak hal. Bermain bukan sekadar hiburan, melainkan cara utama mereka belajar, bereksplorasi, dan mengembangkan berbagai keterampilan penting. Bermain untuk anak usia 5 tahun bisa dilakukan dengan berbagai cara menarik.
Di fase pra-sekolah ini, anak mulai menunjukkan imajinasi yang lebih kaya, kemampuan sosial yang meningkat, dan rasa ingin tahu yang besar. Memahami cara bermain yang tepat di usia ini adalah kunci untuk memaksimalkan potensi tumbuh kembang mereka.
Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda dengan memberikan tips cara bermain yang tepat untuk anak usia 5 tahun. Kita akan membahas berbagai jenis permainan yang stimulatif, mulai dari permainan peran, eksplorasi alam, hingga permainan edukatif yang mengasah kognitif.
Dengan memberikan stimulasi yang sesuai dan terlibat dalam permainan mereka, diharapkan Ayah dan Bunda dapat mendukung perkembangan fisik, mental, dan emosional si kecil secara optimal. Yuk, simak ulasan selengkapnya dan ciptakan waktu bermain yang berkualitas di rumah!
Pentingnya Bermain Untuk Anak Usia 5 Tahun
Pada usia 5 tahun, anak berada di masa keemasan perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan motorik.
Dalam penjelasan salah satu dosen PGPAUD UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) menjelaskan bahwa bermain bermain untuk anak usia 5 tahun bisa menjadi indikator anak sehat dan bahagia.
Prof. Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd. Dosen Universitas Pendidikan Indonesia prodi PGPAUD, mengatakan bahwa anak yang bermain adalah anak yang sehat. Mereka melompat, berlari, memanjat tanpa memikirkan resiko melainkan mengikuti nalurinya untuk menyalurkan rasa ingin tahunya1.
Pada dasarnya, anak yang aktif bermain memiliki banyak manfaat misalnya bisa membangun rasa kepercayaan diri anak, memunculkan ide, membentuk kreativitas hingga cara berpikir kritis hingga memecahkan masalah sosial lainnya.
Bermain bukan hanya aktivitas menyenangkan, tetapi merupakan bentuk belajar yang paling alami dan efektif di usia ini. Oleh karena itu, memahami cara bermain anak usia 5 tahun sangat penting agar aktivitas bermain benar-benar memberikan manfaat optimal untuk pertumbuhan mereka.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa bermain menjadi aspek penting dalam kehidupan anak usia 5 tahun2:
1. Mengembangkan Kemampuan Kognitif
Saat bermain untuk anak usia 5 tahun, anak belajar memahami konsep dasar seperti angka, warna, bentuk, dan ukuran dengan cara yang menyenangkan. Aktivitas seperti permainan peran, menyusun puzzle, atau membangun balok membantu meningkatkan daya pikir serta kemampuan problem-solving mereka.
Menurut Ginsburg (2007) dalam Pediatrics, permainan bebas lebih efektif dalam mendorong pemikiran simbolik serta logika anak dibandingkan metode pembelajaran formal. Dengan bermain, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai konsep kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan Kemampuan Sosial dan Emosional
Interaksi dengan teman sebaya dalam permainan melatih anak memahami aturan sosial, seperti bergiliran, bekerja sama, dan berempati terhadap orang lain. Permainan kelompok juga mengajarkan mereka cara menghadapi konflik serta mencari solusi dengan cara yang positif.
Melalui permainan, anak juga belajar mengekspresikan perasaan, memahami emosi mereka sendiri, serta mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat. Hal ini membantu mereka dalam membangun hubungan sosial yang lebih harmonis.
3. Menguatkan Keterampilan Motorik
Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau bermain bola sangat penting untuk melatih motorik kasar anak. Sementara itu, kegiatan seperti menggambar, menggunting, atau menyusun lego membantu memperkuat motorik halus mereka.
Perkembangan motorik yang baik berkontribusi pada kesiapan anak untuk berbagai aktivitas di sekolah, seperti menulis dan melakukan tugas sehari-hari dengan lebih terampil. Bermain untuk anak usia 5 tahun secara aktif juga membantu mereka meningkatkan koordinasi serta keseimbangan tubuh.
4. Membangun Imajinasi dan Kreativitas
Anak usia lima tahun memiliki daya imajinasi yang sangat tinggi, dan bermain adalah cara terbaik untuk mengekspresikannya. Bermain peran seperti rumah-rumahan, dokter-dokteran, atau berpura-pura menjadi hewan kesukaan membantu mereka mengembangkan kreativitas serta berpikir secara inovatif.
Menurut Vygotsky (1978), bermain simbolik berperan dalam perkembangan fungsi mental yang lebih tinggi. Dengan berpura-pura dan berimajinasi, anak belajar memahami dunia dengan cara yang lebih fleksibel dan kreatif.
5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Mandiri
Ketika anak berhasil menyelesaikan permainan, membangun sesuatu, atau menjalankan peran tertentu, mereka merasakan kebanggaan atas pencapaian mereka sendiri. Hal ini membantu meningkatkan rasa percaya diri serta motivasi untuk mencoba hal-hal baru.
Selain itu, bermain mengajarkan anak untuk mengambil keputusan serta menghadapi risiko kecil dengan mandiri. Dengan begitu, mereka lebih siap dalam menghadapi tantangan kehidupan serta mengembangkan sikap yang lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Cara Bermain bagi Anak Usia 5 Tahun
Agar manfaat bermain dapat dirasakan secara menyeluruh, orang tua perlu memahami bagaimana cara bermain anak usia 5 tahun yang tepat. Bermain yang efektif adalah yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan kebutuhan anak. Berikut ini lima pendekatan bermain yang bisa diterapkan di rumah.
1. Kombinasikan Antara Bermain Terstruktur dan Bermain Bebas
Permainan terstruktur seperti permainan papan atau edukatif membantu anak memahami aturan dan menghadapi tantangan dengan strategi. Melalui aktivitas ini, mereka belajar berpikir logis, membuat keputusan, dan meningkatkan kesabaran dalam menyelesaikan tugas.
Sebaliknya, bermain bebas seperti bermain boneka atau menciptakan dunia imajiner memberi anak kesempatan mengeksplorasi tanpa batasan. Keseimbangan antara kedua jenis permainan ini memperkaya pengalaman belajar anak dan memberikan stimulasi kognitif serta emosional yang optimal.
2. Gunakan Permainan yang Mendorong Interaksi Sosial
Di usia lima tahun, anak mulai belajar membangun pertemanan dan memahami aturan sosial dalam interaksi sehari-hari. Bermain bersama saudara atau teman sebaya membantu mereka belajar keterampilan seperti bergiliran, bekerja sama, serta berbicara dengan sopan.
Permainan seperti role play, bermain jual beli, atau membuat drama kecil bersama teman sangat baik untuk mengembangkan kemampuan komunikasi. Aktivitas ini juga membantu anak belajar menghadapi konflik secara sehat dan memahami perspektif orang lain.
3. Manfaatkan Permainan Sensori dan Motorik
Permainan sensori seperti bermain pasir, air, adonan, atau slime memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam memahami tekstur, suhu, serta bentuk. Melalui aktivitas ini, mereka mengasah keterampilan sensorik yang berperan dalam perkembangan otak dan pemrosesan informasi.
Di sisi lain, permainan motorik seperti lompat tali, bersepeda roda tiga, atau panjat tangga membantu mengembangkan kekuatan otot dan koordinasi tubuh. Selain mendukung kesehatan fisik, kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan gerakan tubuhnya secara lebih tepat.
4. Libatkan Anak dalam Bermain Imajinatif
Ciptakan ruang bagi anak untuk berimajinasi dalam permainan pura-pura. Mereka bisa berperan sebagai pahlawan super, dokter, ibu rumah tangga, atau karakter favorit yang mereka sukai. Aktivitas ini mengasah kreativitas serta membantu anak memahami berbagai situasi kehidupan.
Selain melatih daya imajinasi, bermain pura-pura juga memberi kesempatan bagi anak untuk memproses perasaan dan pengalaman sehari-hari. Melalui cerita yang mereka ciptakan, mereka belajar memahami emosi serta mengembangkan kemampuan berpikir fleksibel.
5. Bermain Bersama Orang Tua
Salah satu cara terbaik untuk mendukung perkembangan anak adalah dengan bermain bersama mereka. Kegiatan ini memperkuat ikatan emosional dan membuat anak merasa diperhatikan serta dihargai dalam interaksi keluarga.
Selain itu, orang tua bisa menjadi contoh dalam menyelesaikan masalah, berkomunikasi secara baik, dan menunjukkan empati saat bermain. Penelitian oleh Milteer et al. (2012) yang diterbitkan dalam Pediatrics menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam bermain meningkatkan prestasi akademik, kesehatan mental, serta kemampuan sosial anak.
Luangkan waktu untuk benar-benar hadir dalam permainan tanpa gangguan dari gadget atau pekerjaan. Bermain bersama akan menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi perkembangan anak.
Kesimpulan
Bermain untuk anak usia 5 tahun bukan hanya hiburan, tetapi adalah sarana utama belajar bagi anak usia dini. Dalam usia 5 tahun yang merupakan masa transisi penting menuju dunia sekolah, bermain membantu anak mempersiapkan diri secara mental, sosial, dan fisik.
Dengan memahami cara bermain anak usia 5 tahun, orang tua bisa menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan penuh makna.
Kuncinya adalah memberikan ruang bagi anak untuk berekspresi, memberi stimulasi yang tepat, dan hadir secara utuh dalam proses bermain mereka. Bermain yang sehat dan terarah akan menciptakan anak-anak yang percaya diri, bahagia, serta siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan di masa depan.
Referensi
- Dodi. Portal Berita Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses pada 2025. ↩︎
- Bermain dan Pemanfaatannya dalam Perkembangan Anak Usia Dini. 2016. Jurnal Tarbawi Vol 12 No 2. Universitas Islam Nahdlatul Ulama. ↩︎