Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Cara Mengajarkan Anak Belajar Tauhid Uluhiyah Serta Contoh Sehari-hari

tauhid uluhiyah
March 31, 2025

Tauhid Uluhiyah, yaitu mengesakan Allah ﷻ dalam beribadah, adalah salah satu pilar penting dalam agama Islam. Mengajarkan konsep ini pada anak sejak dini akan membentuk pondasi keimanan yang kuat dan membekali mereka dengan pemahaman yang benar tentang hubungan antara hamba dan Rabb-nya. 

Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak-anak agar memahami dan mengamalkan Tauhid Uluhiyah dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, mengajarkan konsep Tauhid Uluhiyah pada anak bukanlah tugas yang mudah. Anak-anak, terutama yang masih kecil, mungkin kesulitan untuk memahami konsep abstrak seperti ketuhanan dan ibadah. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menggunakan pendekatan yang sederhana, konkret, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, berikan contoh-contoh yang nyata, dan libatkan anak-anak dalam kegiatan yang berkaitan dengan ibadah.

Selain itu, penting juga untuk menanamkan pemahaman bahwa ibadah tidak hanya terbatas pada shalat, puasa, atau haji. Ibadah mencakup segala perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ﷻ. Ajarkan anak-anak untuk selalu melibatkan Allah ﷻ dalam setiap aspek kehidupan mereka, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dengan memahami konsep Tauhid Uluhiyah secara komprehensif, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang taat, bertakwa, dan senantiasa bersyukur kepada Allah ﷻ.

Apa Itu Tauhid Uluhiyah?

Tauhid uluhiyah adalah konsep keesaan Allah dalam peribadatan, yang berarti hanya Allah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan. Dalam Islam, tauhid uluhiyah menjadi dasar keimanan seorang Muslim. Konsep ini mengajarkan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)

Mengajarkan tauhid uluhiyah kepada anak sejak dini sangat penting agar mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang siapa yang menciptakan mereka, memberikan rezeki, dan melindungi mereka dari segala bahaya. Seperti beberapa firman Allah ﷻ

“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang berseru: Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut/sesembahan selain Allah.” (QS. an-Nahl: 36). 

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Kami mengutus kepada seorang rasul pun sebelum kami -Muhammad- melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- kecuali Aku, oleh sebab itu sembahlah Aku saja.” (QS. al-Anbiyaa’: 25)

Anak-anak perlu memahami bahwa Allah adalah satu-satunya tempat bergantung dan meminta pertolongan, bukan kepada makhluk atau benda lain.

Cara Mengajarkan Anak Tauhid Uluhiyah dengan Metode Sederhana

Mengajarkan konsep tauhid uluhiyah kepada anak memerlukan pendekatan yang sesuai dengan usia dan daya pikir mereka. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Mengenalkan Nama dan Sifat Allah

Mulailah dengan mengenalkan asmaul husna kepada anak-anak. Ajarkan bahwa Allah Maha Esa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Kuasa. Gunakan cerita dan contoh dalam kehidupan sehari-hari agar mereka lebih mudah memahami.

Contoh: Saat melihat hujan turun, ajarkan bahwa itu adalah bentuk kasih sayang Allah yang memberikan air bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

2. Mengajarkan Doa-Doa Sehari-hari

Ajarkan anak-anak doa sebelum makan, tidur, masuk kamar mandi, dan sebagainya. Hal ini akan membiasakan mereka untuk selalu bergantung kepada Allah dalam setiap aktivitasnya.

Contoh: Saat anak hendak tidur, ajarkan doa:

“بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”

3. Menanamkan Konsep Ketergantungan Hanya kepada Allah

Sejak kecil, ajarkan bahwa hanya Allah yang bisa memberikan pertolongan dan menjawab doa. Jangan biarkan mereka percaya pada hal-hal yang bersifat syirik, seperti benda bertuah atau kekuatan selain Allah.

Contoh: Jika anak merasa takut gelap, ajarkan mereka untuk berdoa kepada Allah dan membaca ayat kursi agar merasa tenang, bukan mencari jimat atau benda lain sebagai pelindung.

4. Menceritakan Kisah Para Nabi

Kisah Nabi Ibrahim yang menolak menyembah berhala dan hanya menyembah Allah adalah contoh yang baik untuk mengajarkan tauhid uluhiyah. Kisah-kisah ini dapat disampaikan dengan cara yang menarik seperti mendongeng sebelum tidur.

Contoh: Ceritakan bagaimana Nabi Ibrahim menghancurkan berhala karena hanya Allah yang pantas disembah, bukan patung buatan manusia.

5. Membiasakan Shalat dan Mengajarkan Keikhlasan dalam Beribadah

Shalat adalah bentuk ibadah yang menegaskan tauhid uluhiyah. Ajarkan anak untuk shalat dengan niat karena Allah, bukan karena ingin dilihat orang lain atau mendapatkan hadiah.

Contoh: Saat anak mulai belajar shalat, tekankan bahwa shalat dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

6. Memberikan Contoh Langsung dalam Kehidupan Sehari-hari

Anak-anak cenderung meniru orang tua, sehingga sangat penting bagi orang tua untuk menunjukkan keteladanan dalam beribadah. Selalu berdoa sebelum memulai sesuatu, mengucapkan “Bismillah” sebelum makan, dan “Alhamdulillah” setelahnya adalah contoh sederhana yang bisa ditiru anak.

Contoh: Jika anak melihat orang tua selalu bersyukur dan berdoa kepada Allah dalam setiap keadaan, mereka akan belajar bahwa hanya Allah tempat bergantung.

7. Mengajarkan Anak untuk Tidak Bergantung pada Makhluk Lain

Anak-anak perlu diajarkan bahwa tidak ada kekuatan lain di dunia ini yang bisa memberikan pertolongan selain Allah. Ajarkan mereka untuk tidak mempercayai mitos atau benda yang dianggap memiliki kekuatan magis.

Contoh: Jika anak bertanya tentang keberuntungan dari benda tertentu, jelaskan bahwa hanya Allah yang menentukan segala sesuatu dan bukan benda-benda tersebut.

8. Menggunakan Metode Interaktif dan Permainan Edukatif

Agar anak lebih mudah memahami konsep tauhid uluhiyah, gunakan metode permainan atau aktivitas yang menarik seperti kuis Islami, menggambar, atau menyusun puzzle nama-nama Allah.

Contoh: Buatlah permainan tebak nama Allah dengan menjelaskan artinya setelah anak menyebutkan salah satu nama-Nya.

Belajar Tauhid Uluhiyah Bersama Kelas Toddler Montessori School Albata 

Nah, bunda bersama dengan kelas toddler Albata, anak akan mendapatkan berbagai kurikulum yang sesuai untuk anak. 

Belajar dengan cara yang menyenangkan, jangan ragu untuk menyekolahkan ananda ke kelas toddler Albata. Kelas toddler Albata memiliki kurikulum komprehensif terkait pendidikan anak usia dini serta penerapan keislaman untuk membantu meningkatkan iman si kecil. 

Mengajarkan anak tauhid uluhiyah merupakan tanggung jawab orang tua agar anak memiliki pemahaman yang kuat tentang keesaan Allah dalam ibadah. Dengan mengenalkan nama-nama Allah, mengajarkan doa, dan memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari, anak akan lebih mudah memahami dan mengamalkan tauhid uluhiyah. 

Gunakan metode yang menarik agar anak merasa senang belajar, sehingga nilai-nilai tauhid tertanam dalam hati mereka sejak dini.

Tunggu apalagi, segera daftarkan buah hati Anda bersama kelas toddler Albata. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan KLIK DISINI.  

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *