Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Belajar Mempraktikkan Fiqih Sehari-hari: Yuk! Belajar Memahami Syariat Allah

Mempraktikkan Fiqih
April 10, 2025

Mengenalkan dan mempraktikkan fiqih dalam kehidupan sehari-hari bagi anak bisa menjadi langkah penting untuk membekali anak dengan pemahaman yang benar tentang syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala loh Bunda.  

Fiqih, yang merupakan ilmu tentang tata cara ibadah dan muamalah dalam Islam, bukan hanya sekadar aturan-aturan yang kaku, melainkan pedoman hidup dari Allah ﷻ. Dengan memahami fiqih, anak-anak akan belajar bagaimana berinteraksi dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan sekitar sesuai dengan tuntunan agama islam yang benar. 

Lantas, bagaimana cara kita mengenalkan dan mempraktikkan fiqih dalam kehidupan sehari-hari anak-anak?

Mungkin sebagian orang tua merasa khawatir bahwa mengenalkan fiqih kepada anak-anak akan terasa berat dan membosankan. Padahal, justru sebaliknya. Mempraktikkan fiqih Fiqih bisa diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. 

Dimulai dari hal-hal sederhana seperti tata cara berwudhu yang benar sebelum shalat, adab makan dan minum, hingga pentingnya berkata jujur dan menghormati orang yang lebih tua. Melalui contoh dan praktik langsung, anak-anak akan lebih mudah memahami nilai-nilai fiqih tersebut.

Misalnya, saat tiba waktu shalat, kita bisa mengajak anak untuk berwudhu bersama sambil menjelaskan setiap gerakan dan bacaannya. Atau saat makan, kita bisa mengajarkan adab makan seperti membaca basmalah, makan dengan tangan kanan, dan tidak berlebihan.

Artikel ini hadir sebagai panduan praktis bagi para orang tua dalam mengenalkan dan mempraktikkan fiqih dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Kita akan membahas berbagai aspek fiqih yang relevan dengan dunia anak, mulai dari ibadah, akhlak, hingga muamalah sederhana. 

Dengan bahasa yang mudah dipahami dan contoh-contoh konkret, artikel ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan ide bagi para orang tua untuk menjadikan pembelajaran fiqih sebagai bagian yang menyenangkan dan bermakna dalam tumbuh kembang anak. 

Mari kita bersama-sama membekali buah hati kita dengan pemahaman syariat Allah yang benar, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang saleh, cerdas, dan berakhlak mulia. Yuk, kita mulai petualangan belajar fiqih sehari-hari ini!

Mempraktikkan Fiqih Bagi Anak Mulai Bisa Mulai dari Mana?

Mengenalkan fiqih kepada anak sejak usia dini bukanlah hal yang terlalu dini. Justru, masa kanak-kanak merupakan waktu emas dalam membentuk karakter dan akhlak Islami. Mempraktikkan fiqih sendiri adalah ilmu yang mempelajari tata cara beribadah dan muamalah (interaksi sosial) sesuai tuntunan syariat. Lalu, bagaimana cara memulainya?

Fiqih bagi anak tak dimulai dari teori yang rumit. Kita bisa mulai dari praktik harian yang sederhana seperti cara wudhu, sholat, hingga adab makan dan minum. Anak belajar mempraktikkan fiqih melalui contoh nyata yang mereka lihat dan lakukan sehari-hari bersama orang tua maupun guru di sekolah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli, anak usia dini belajar paling efektif lewat pengulangan dan pengalaman langsung. Ini sejalan dengan konsep pendidikan Islam yang menekankan pada keteladanan dan praktik langsung. Dengan kata lain, mempraktikkan fiqih kepada anak bukan hanya soal memberi tahu, tapi juga menunjukkan dan melibatkan mereka.

Mengapa Fiqih Penting Diajarkan Sejak Dini?

  1. Membentuk kebiasaan baik sejak kecil. Anak-anak yang terbiasa hidup sesuai tuntunan syariat akan tumbuh dengan disiplin dan tanggung jawab terhadap Allah dan sesama manusia.
  2. Memperkuat identitas Muslim. Dengan memahami makna ibadah, anak akan lebih mencintai agamanya dan bangga menjadi seorang Muslim.
  3. Menanamkan nilai akhlak. Fiqih tak hanya mengatur ibadah, tapi juga adab dan etika. Belajar fiqih adalah juga belajar bersikap sopan dan santun.
  4. Menjadi bekal menghadapi dunia. Di tengah gempuran nilai-nilai global, anak yang memahami fiqih akan memiliki pondasi yang kuat dalam menjalani hidup.

5 Cara Mempraktikkan Fiqih Bagi Anak: Bisa Belajar Dari Mana Saja

Berikut adalah lima cara yang bisa digunakan untuk mengajarkan fiqih secara menyenangkan dan aplikatif:

1. Melalui Kisah dan Cerita Islami

Anak-anak sangat menyukai cerita. Gunakan kisah sahabat Nabi atau kisah kehidupan Rasulullah ﷺ dalam menjalankan ibadah. Misalnya, cerita tentang bagaimana Rasulullah berwudhu atau bersikap kepada tetangga.

Cerita memberi makna yang lebih dalam daripada sekadar perintah. Anak yang terbiasa mendengarkan storytelling menunjukkan bahwa storytelling efektif dalam membentuk pemahaman moral anak.

2. Praktik Langsung di Rumah

Salah satu cara terbaik belajar fiqih adalah melalui praktik langsung. Contohnya, ajak anak berwudhu bersama, lalu ajarkan tata cara sholat dengan pelan dan sabar.

Gunakan rutinitas harian sebagai momen pembelajaran, seperti mengucapkan basmalah saat makan, mengajarkan cara istinja’ setelah buang air, atau adab masuk kamar mandi.

3. Game Edukatif dan Media Visual

Manfaatkan media seperti video animasi Islami, aplikasi edukatif, atau kartu bergambar tentang rukun Islam dan rukun iman. Belajar fiqih bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan jika dikemas kreatif.

Banyak aplikasi edukasi Islam kini dirancang untuk usia dini dengan metode Montessori atau pembelajaran aktif yang menggabungkan motorik dan visual.

4. Ikut Kelas TPQ atau Sekolah Islam Terpadu

Mengikutsertakan anak dalam kelas Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) atau sekolah Islam terpadu akan membantu anak lebih memahami fiqih secara terstruktur. Guru yang kompeten dan suasana religius sangat mendukung pembelajaran.

Pastikan lembaga tersebut juga memiliki pendekatan yang sesuai dengan usia anak, seperti pembelajaran berbasis proyek dan aktivitas bermain.

Salah satu TPQ terbaik yang kami rekomendasikan kepada orang tua adalah dengan bergabung bersama TPQ Online Albata. TPQ Online ini memiliki berbagai keunggulan yang tidak hanya sebagai tempat belajar Al-Qur’an dan pendidikan islam. 

TPQ Online Albata juga didesain khusus untuk anak-anak belajar fiqih dalam kehidupan sehari-hari bagi anak. Albata menggunakan metode yang menyenangkan dan efektif, sesuai dengan tahap perkembangan usia anak.

Mengapa Albata menjadi Pilihan Terbaik?

  • Interaktif dan Personal: Anak belajar secara live bersama ustadz/ustadzah yang sabar dan profesional menggunakan Talk Cloud yang memudahkan anak untuk mendapatkan pembelajaran secara langsung. Bukan video rekaman semata.
  • Kurikulum Terstruktur: Fokus pada pembentukan kemampuan membaca Al-Qur’an yang fasih dengan pemahaman makhorijul huruf secara menyeluruh. Ustadzah yang mengajar sudah berpengalaman dalam mengajar dengan metode tilawati sehingga memudahkan anak untuk belajar huruf hijaiyah. 
  • Fleksibel: Bisa belajar dari rumah dengan waktu yang sudah disesuaikan dengan murid dan ustadzah, menyenangkan bukan?
  • Sertifikat dan Evaluasi Berkala: Orang tua bisa memantau perkembangan anak melalui laporan rutin dan evaluasi bacaan anak. Evaluasi ini tentu akan diberikan ustadzah pada orang tua saat selesai melakukan penilaian pada setiap progres. 
  • Pendekatan Islami dan Menyenangkan: Anak belajar dalam suasana yang ceria, namun tetap sesuai adab dan nilai-nilai Islam. Tidak hanya belajar tahsin dan makhorijul huruf hijaiyah saja, anak akan mendapatkan ilmu pengetahuan seputar tauhid, tahsin, tahfidz hingga sirah nabi. 

Jika Anda tertarik untuk menjadikan TPQ Online Albata sebagai tempat belajar islam dan fiqih pada anak, klik button whatsapp dibawah ini 

5. Bimbingan Langsung dari Orang Tua

Peran orang tua tetap menjadi yang utama. Menjadi contoh nyata jauh lebih efektif daripada seribu nasihat. Ajarkan fiqih dalam suasana hangat dan penuh kasih. Jangan memarahi anak saat mereka belum sempurna menjalankannya. Justru, beri apresiasi dan motivasi agar mereka merasa belajar fiqih adalah hal menyenangkan.

Kesimpulan

Mengajarkan dan mempraktikkan fiqih sehari-hari bukan hanya soal ritual ibadah, tapi juga mendidik anak untuk menjadi pribadi yang taat, peduli, dan bertanggung jawab. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan usia, anak-anak bisa belajar memaknai syariat dengan hati yang ringan.

Dengan menggabungkan peran orang tua, sekolah, dan teknologi, belajar fiqih bukan hal yang sulit. Jadikan momen harian sebagai ladang pahala, karena setiap langkah kecil dalam mendidik anak adalah investasi besar untuk masa depan akhirat mereka.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *