Belajar Bahasa Baru di Fase Golden Anak Sangat Dianjurkan? Begini Penjelasannya
Dalam era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing menjadi semakin penting. Namun, tahukah Anda bahwa belajar bahasa baru sejak dini tidak hanya bermanfaat untuk komunikasi, tetapi juga dapat meningkatkan nilai kognitif anak?
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar bahasa asing memiliki kemampuan berpikir yang lebih fleksibel, daya ingat yang lebih kuat, dan kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik.
Proses belajar bahasa baru melibatkan berbagai aspek kognitif, seperti perhatian, memori, dan pemecahan masalah. Anak-anak yang belajar bahasa asing harus mampu membedakan suara-suara yang berbeda, menghafal kosakata baru, dan memahami tata bahasa yang kompleks.
Proses ini melatih otak mereka untuk bekerja lebih keras dan lebih efisien. Selain itu, belajar bahasa asing juga membuka wawasan anak tentang budaya lain, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan memahami perspektif yang berbeda.
Sebagai orang tua, kita dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak kita untuk belajar bahasa asing sejak dini. Ada banyak cara yang menyenangkan dan efektif untuk melakukannya, seperti melalui permainan, lagu, atau cerita.
Dengan memberikan kesempatan ini, kita membantu anak-anak kita untuk mengembangkan potensi kognitif mereka secara optimal dan mempersiapkan mereka untuk sukses di masa depan.
Mengapa Direkomendasikan Belajar Bahasa Baru bagi Anak?
Belajar bahasa baru bagi anak sejak usia dini bukan hanya sekadar keterampilan tambahan, tetapi juga dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan kognitif mereka. Anak-anak yang terbiasa belajar lebih dari satu bahasa memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dibandingkan anak yang hanya menguasai satu bahasa.
Pada sebuah penelitian America dan Eroupa sudah membiasakan anak belajar bahasa sekitar pada abad ke 50 – 60 an loh Bunda. Pada usia perkembangan anak, pendidikan bahasa asing untuk anak-anak di Amerika dan Eropa sudah diajarkan sejak kecil akan lebih baik dalam meningkatkan kemauan anak dalam belajar berbahasa.
Foreign language education for children in America and Europe has started in the fifties and became very popular in the sixties, but it declined somewhat in the seventies
Penjelasannya, bahasa asing untuk anakanak di Amerika dan Eropa telah dimulai pada tahun lima puluhan dan menjadi sangat populer pada tahun enam puluhan, tetapi agak menurun pada tahun tujuh puluhan. Menurut Hammerby (1982)1
Kemampuan bilingual atau multilingual tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi, tetapi juga membantu anak dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan meningkatkan daya ingat.
Anak-anak yang belajar lebih dari satu bahasa memiliki koneksi saraf yang lebih kuat di otak mereka, yang berkontribusi pada peningkatan fungsi eksekutif, seperti pengambilan keputusan dan pengendalian diri.
Selain itu, belajar bahasa baru juga membantu anak memahami budaya yang berbeda, meningkatkan empati, serta membangun kepercayaan diri mereka dalam bersosialisasi. Anak yang terbiasa mendengar dan berbicara dalam bahasa yang berbeda lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan yang multikultural, sesuatu yang sangat berharga di era globalisasi ini.
Tips Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Baru bagi Anak
Mengingat begitu banyak manfaat yang diperoleh, penting bagi orang tua untuk mendukung anak dalam proses belajar bahasa baru.
Bahasa asing seperti bahasa inggris bagi anak bisa mendominasi komunikasi dalam menghubungkan dan mengajarkan anak terkait berbagai pengetahuan kepada dunia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa ada berbagai dampak baik bagi anak.
Dalam penelitiannya Santrock (2007) menjelaskan bahwa anak-anak belajar bahasa asing lebih cepat daripada orang dewasa.10 Sebuah studi oleh Johnson dan Newport (1991) menunjukkan bahwa para imigran dari China dan Korea yang mulai tinggal di Amerika pada usia 3 sampai 7 tahun memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik daripada anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua.
Selain itu, perkembangan kognitif anak usia dini juga semakin berkembang seiring dengan kemampuan anak dalam menggunakan bahasanya. Dalam psikologi, pendidikan dengan sistem pengajaran memiliki perkembangan saat intelektual bertambah sebab kemampuan bahasa meningkat.
Dalam konteks anak usia dini atau pada masa usia golden age Pembelajaran dengan bahan ajar interaktif ini membuat anak lebih peka terhadap bahasa. Masa paling sensitif pada kehidupan berbahasa ada pada usia 7-9 tahun. Semua aspek bisa dikatakan ideal untuk diberikan pada anak di rentan usianya.[1]
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan agar anak lebih tertarik dan termotivasi dalam mempelajari bahasa baru:
1. Gunakan Metode Bermain yang Interaktif
Anak-anak belajar lebih efektif ketika mereka merasa sedang bermain. Oleh karena itu, manfaatkan permainan interaktif seperti kartu bergambar, aplikasi edukasi, atau permainan peran dalam bahasa baru. Misalnya, bermain peran sebagai penjual dan pembeli dalam bahasa yang sedang dipelajari dapat membantu anak lebih cepat memahami kata-kata dan ekspresi baru.
2. Eksposur Sejak Dini
Anak-anak memiliki kapasitas belajar bahasa yang luar biasa di usia dini. Oleh karena itu, mulai perkenalkan bahasa baru melalui cerita, dan percakapan sederhana sehari-hari. Misalnya, saat makan bersama, orang tua bisa menyebutkan nama makanan dalam bahasa baru agar anak terbiasa mendengar dan memahami kosakata baru.
3. Libatkan dalam Kegiatan Sehari-hari
Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan bahasa baru adalah dengan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ajak anak untuk menyebutkan nama benda di sekitar mereka dalam bahasa yang sedang dipelajari. Jika anak sedang belajar bahasa Inggris, mintalah mereka menyebutkan warna atau nama barang di rumah dalam bahasa tersebut.
4. Dorong Interaksi dengan Penutur Asli
Berinteraksi langsung dengan penutur asli atau teman sebaya yang juga sedang belajar bahasa tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berbicara. Jika memungkinkan, daftarkan anak ke komunitas bahasa atau kursus yang memungkinkan mereka berbicara langsung dengan penutur asli.
5. Bersabar dan Beri Apresiasi
Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap bersabar dan memberikan apresiasi atas setiap pencapaian anak. Hindari menekan mereka untuk langsung fasih dalam waktu singkat. Sebaliknya, berikan pujian saat mereka berhasil mengingat atau menggunakan kata-kata baru dalam percakapan.
Kesimpulan
Belajar bahasa baru bagi anak tidak hanya meningkatkan keterampilan berkomunikasi, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi perkembangan kognitif mereka. Dengan metode yang tepat dan dukungan penuh dari orang tua, anak-anak dapat menikmati proses belajar bahasa baru dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
Penelitian telah membuktikan bahwa anak yang menguasai lebih dari satu bahasa memiliki daya ingat yang lebih baik, keterampilan berpikir kritis yang lebih tajam, serta kemampuan adaptasi yang lebih tinggi dalam lingkungan yang multikultural. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mulai mengenalkan bahasa baru sejak dini dengan cara yang menyenangkan dan tidak membebani anak.
Dengan mengintegrasikan bahasa baru ke dalam kehidupan sehari-hari melalui permainan, media audiovisual, dan interaksi langsung dengan penutur asli, anak-anak akan lebih termotivasi untuk belajar dan menguasai bahasa tersebut dengan lebih mudah. Jadi, sudahkah Anda mulai mengenalkan bahasa baru pada anak Anda hari ini?
Reference
- Zakaria Bintang Pamungkas dkk. 2021.Peran Pendidikan Bahasa Inggris Untuk Anak di Usia Golden Age. Jurnal of Education. Vol 1 No 2 Tahun 2021 ↩︎