Bahaya Dayyuts! Waspadai 4 Kesalahan Orang Tua yang Membiarkan Anak dalam Kemaksiatan
Dalam Islam, tugas orang tua sangatlah besar dalam membentuk akhlak dan perilaku anak agar sesuai dengan syariat Allah. Namun, sayangnya ada fenomena yang disebut dayyuts, yang merujuk pada orang tua yang membiarkan keluarganya dalam kemaksiatan tanpa rasa cemburu atau peduli terhadap akhlak mereka. Lalu, apa itu dayyuts, dan bagaimana ciri-ciri orang tua dayyuts? Mari kita bahas lebih lanjut dengan dalil-dalil yang jelas.
Apa Itu Dayyuts?
Secara bahasa, Dayyuts adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk menyebut orang yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap kemaksiatan yang dilakukan oleh keluarganya. Dalam hal ini, seorang dayyuts adalah orang tua atau suami yang tidak peduli jika anggota keluarganya terlibat dalam perbuatan dosa atau tidak taat kepada perintah Allah.
Dari Sâlim bin Abdullah bin Umar, berkata: Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma bercerita kepadaku bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dalam sebuah hadits:
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” ثَلَاثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ: مُدْمِنُ الْخَمْرِ، وَالْعَاقُّ، وَالدَّيُّوثُ “، الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخَبَثَ
“Tiga orang yang Allâh haramkan surga untuk mereka: pecandu khmer (minuman keras), anak yang durhaka, dan dayûts, orang yang membenarkan keburukan di keluarganya”.
[HR. Ahmad, no. 5372, 6113. Dishahihkan oleh syaikh Syu’aib al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad]
Hadits ini menunjukkan bahwa sifat dayyuts sangatlah tercela hingga menghalangi pelakunya dari surga. Hal ini karena seorang dayyuts menoleransi perbuatan maksiat di antara keluarganya tanpa merasa cemburu dan tanpa berusaha memperbaikinya.
Berikut sifat-sifat Dayyuts yang harus kita hindari sebagai orang Tua
- Contoh Dayyuts: Membiarkan Anak Tidak Sholat
Sholat adalah tiang agama, kewajiban pertama yang harus dikenalkan kepada anak sejak kecil. Orang tua yang mengabaikan kewajiban anak untuk sholat, bahkan memanjakannya dengan alasan usia atau keinginan anak, termasuk dalam kategori orang tua dayyuts.
Dalil Tentang Kewajiban Shalat bagi Anak, Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!
[HR. Abu Dawud, no. 495; Ahmad, II/180, 187; Al-Hakim, I/197]
Hadits ini jelas menunjukkan bahwa orang tua wajib menanamkan kewajiban shalat kepada anak sejak dini. Mengabaikan kewajiban ini dapat mengarah pada terbentuknya akhlak yang jauh dari agama.
- Contoh Dayyuts: Menuruti Keinginan yang Melanggar Syariat
Salah satu bentuk dayyuts adalah ketika orang tua selalu menuruti keinginan dan cita-cita anak yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, membiarkan anak bercita-cita menjadi selebriti yang kerap melanggar syariat atau terlibat dalam dunia yang tidak mendukung prinsip Islam.
Orang tua seharusnya mengarahkan anak pada hal-hal yang baik dan bermanfaat serta mendukung perkembangan iman mereka, bukan hanya menuruti keinginan yang mementingkan dunia semata.
Allah berfirman dalam Surah At-Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ayat ini menegaskan bahwa tanggung jawab orang tua dan setiap kepala keluarga adalah menjaga keluarganya dari hal-hal yang dapat mengantarkan mereka kepada dosa dan kemaksiatan. Tanggung jawab ini mencakup mengarahkan anak-anak agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah, serta mencegah mereka dari perbuatan yang melanggar syariat, termasuk dalam memilih cita-cita atau keinginan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Orang tua yang mengabaikan kewajiban ini dan justru menuruti keinginan anak yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dianggap telah lalai dalam menjalankan amanah dari Allah untuk menjaga keluarga dari api neraka.
- Contoh Dayyuts: Membiarkan Anak Berpacaran
Pacaran atau pergaulan bebas yang mendekati zina sangat dilarang dalam Islam. Namun, ada orang tua yang membiarkan anaknya terlibat dalam hubungan tersebut, bahkan mendukungnya dengan alasan modernisasi atau takut jika anaknya merasa tertekan.
Dalil Tentang Larangan Mendekati Zina, Allah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Orang tua yang membiarkan anaknya berpacaran atau bergaul bebas berarti telah mendukung perilaku yang mendekati zina, dan ini termasuk dalam kategori dayyuts.
- Contoh Dayyuts: Membiarkan Anak Perempuan Tidak Berjilbab
Islam mewajibkan perempuan yang telah baligh untuk menutup aurat, salah satunya dengan memakai jilbab. Namun, ada orang tua yang membiarkan anak perempuannya yang telah dewasa enggan mengenakan jilbab dengan alasan ingin bebas atau karena alasan sosial.
Dalil Tentang Kewajiban Berjilbab, Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Dalil ini menunjukkan bahwa jilbab adalah kewajiban yang harus ditaati oleh perempuan baligh dalam Islam, dan orang tua seharusnya mengingatkan dan mendukung anak untuk menutup auratnya.
- Dalil Ancaman bagi Orang Tua yang Dayyuts
Dayyuts adalah perilaku yang tidak hanya mencelakai anak, tetapi juga mendatangkan murka Allah terhadap orang tua itu sendiri. Orang tua yang dayyuts, atau membiarkan keluarganya dalam kemaksiatan, tidak akan masuk ke dalam surga, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Rasulullah ﷺ di atas.
——–
Menjadi orang tua adalah amanah besar dari Allah, dan tugas ini termasuk dalam menjaga akhlak serta keimanan anak-anak kita. Jangan sampai kita menjadi orang tua yang dayyuts, yang mengabaikan kewajiban dalam mendidik anak sesuai syariat dan membiarkan mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
Mari kita berdoa agar Allah selalu memberikan kita kekuatan dan kecemburuan yang baik dalam mendidik anak-anak kita agar mereka selalu berada di jalan yang lurus dan terhindar dari sifat dayyuts.
Ya Allah, jadikanlah kami orang tua yang bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak kami dengan sebaik-baiknya, jauhkan kami dari sifat dayyuts, dan bimbinglah keluarga kami menuju jalan yang Engkau ridhoi. Aamiin.