Anak Mudah Menangis? Ini Cara Mengatasinya
Apakah Buibu pernah merasa anaknya terlalu mudah menangis, bahkan untuk hal-hal kecil? Bisa jadi, anak tersebut termasuk tipe yang sangat sensitif. Jangan khawatir, sifat ini bukanlah sesuatu yang buruk. Berikut ini penjelasan dan cara membantu anak yang sedang berjuang mengelola emosi besar mereka.
Hubungan Antara Menangis dan Sensitivitas Tinggi
Ketika anak mudah menangis dalam berbagai situasi, besar kemungkinan mereka adalah anak yang sangat sensitif. Anak dengan sensitivitas tinggi memiliki ciri khas dalam cara mereka memproses rangsangan, baik dari dalam maupun luar diri mereka. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% populasi memiliki sifat ini.
Anak yang sangat sensitif biasanya lebih peka terhadap emosi, baik emosi diri mereka sendiri maupun orang lain. Menurut Dr. Linda Dunlap, profesor psikologi di Marist College, anak-anak ini cenderung lebih lembut, penuh kasih, dan kreatif. Namun, mereka juga memerlukan bimbingan ekstra untuk mengelola emosi mereka.
Apakah Anak Anda Termasuk Anak yang Sangat Sensitif?
Beberapa tanda anak sangat sensitif, antara lain:
- Mudah terkejut.
- Tidak suka kejutan.
- Sering mengeluhkan pakaian yang terasa kasar di kulit.
- Sensitif terhadap bau tertentu.
- Mudah terganggu oleh perubahan besar.
- Tidak nyaman ketika berada di sekitar orang asing.
Anak-anak ini memproses emosi dengan lebih mendalam, yang kadang membuat mereka kewalahan. Namun, sensitivitas ini juga bisa menjadi kekuatan, seperti kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dengan lebih baik.
Faktor Lain yang Membuat Anak Mudah Menangis
Tidak semua anak yang sedang emosional adalah anak yang sangat sensitif. Beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat sensitivitas anak, antara lain:
- Gangguan dalam rutinitas harian.
- Kurang tidur.
- Pola makan yang tidak seimbang.
- Stres atau tekanan emosional.
Jika anak Buibu tiba-tiba lebih sering menangis, cobalah mengevaluasi apakah ada perubahan besar dalam kehidupan mereka, seperti pindah rumah, kelahiran adik baru, atau bahkan gangguan kesehatan. Konsultasi dengan dokter anak juga bisa membantu menemukan penyebabnya.
Cara Membantu Anak yang Sangat Sensitif
- Fokus pada Sisi Positif Hindari memberi label seperti “terlalu sensitif” atau “cengeng.” Sebaliknya, beri pujian atas sisi positifnya, seperti kemampuan mereka untuk peduli terhadap orang lain atau kepekaan mereka terhadap lingkungan.
- Ajari Mereka Mengelola Emosi Ketika anak menangis karena hal kecil, seperti mendapatkan balon warna yang tidak mereka suka, hindari langsung menyelesaikan masalah untuk mereka. Sebaliknya, ajak anak untuk “berhenti sejenak” dan tarik napas dalam-dalam. Buibu bisa mengatakan, “Ayo kita ambil napas seperti naga yang mengeluarkan api.”
- Alihkan Perhatian Mengalihkan fokus anak ke aktivitas lain juga bisa membantu. Misalnya, ajak mereka menghitung sampai 10 dengan suara keras. Metode sederhana ini sering kali membuat anak lupa apa yang membuat mereka kesal.
- Pantau Reaksi Anda Sendiri Anak sangat pandai membaca emosi orang tua. Jika Buibu terlihat cemas atau frustrasi, anak bisa menangkap sinyal itu dan merasa lebih buruk. Cobalah tetap tenang dan beri mereka rasa aman.
- Temukan Solusi Bersama Tanyakan kepada anak apa yang membuat mereka sedih dan bantu mereka menemukan solusi. Misalnya, jika mereka merasa kesepian, ajak mereka bermain dengan teman baru atau membaca buku favorit bersama.
- Beri Waktu Sifat sensitif bukanlah sesuatu yang bisa “hilang” seiring waktu, tetapi anak akan belajar untuk lebih baik dalam mengelola emosinya. Buibu juga bisa membantu mereka dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih.
Kesimpulan
Anak yang sangat sensitif memiliki sifat unik yang bisa menjadi kekuatan besar. Dengan pendekatan yang tepat, Buibu bisa membantu mereka mengelola emosi dan tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri. Jangan lupa, sifat sensitif ini mungkin juga diwariskan dari orang tua, jadi belajar bersama anak bisa menjadi pengalaman yang berharga!