6 Belajar Adab terhadap Guru yang Perlu Dicontoh si Kecil Sejak Dini
Bunda, baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan mengenai banyaknya murid yang memiliki adab buruk terhadap gurunya. Sayangnya, banyak yang belum mengerti bahwa adab terhadap guru bukanlah sekadar sopan santun biasa, melainkan fondasi penting dalam pendidikan karakter anak.
Guru adalah sosok yang berjasa dalam memberikan ilmu dan membimbing mereka menuju masa depan yang cerah. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menanamkan adab
yang baik kepada anak sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan menghargai ilmu pengetahuan.
Islam telah mengajarkan bahwa guru memiliki kedudukan yang tinggi dan harus dihormati. Rasulullah SAW bersabda
كَبِّرْ الْكُبْرَ
“Hormatilah yang lebih tua.”
Yahya –salah seorang perawi hadits ini– menerangkan, “Hendaknya yang memulai berbicara adalah yang lebih tua.” (HR. al-Bukhari no. 5677 dari shahabat Rafi’ bin Khadij dan Sahl bin Abi Hatsmah)
Hadis ini menjadi landasan penting bagi kita dalam mendidik anak tentang adab terhadap guru. Kita perlu mengajarkan mereka untuk bersikap sopan, mendengarkan dengan baik, dan menghargai setiap ilmu yang diberikan oleh guru. Dengan demikian, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.
Namun, bagaimana cara kita sebagai orang tua menanamkan adab terhadap guru kepada si kecil?
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang berbagai cara efektif untuk mengajarkan adab kepada anak, mulai dari memberikan contoh teladan, membangun komunikasi yang baik dengan guru, hingga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Kita juga akan membahas tentang pentingnya mengajarkan anak untuk bersyukur atas jasa-jasa guru, dan bagaimana cara mengatasi tantangan-tantangan yang mungkin timbul dalam proses pendidikan adab.
Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang, kita dapat membantu si kecil tumbuh menjadi anak yang beradab dan menghormati gurunya.”
Pentingnya Menjaga Adab Terhadap Guru
Dalam Islam, guru memiliki peran yang sangat mulia dalam mendidik dan membimbing anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi yang berilmu dan berakhlak baik. Menjaga adab kepada guru bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga menunjukkan sikap rendah hati dan kesungguhan dalam menuntut ilmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا
“Tidak termasuk golongan kami siapa yang tidak menyayangi yang kecil di antara kita dan tidak menghormati yang lebih tua di antara kita.” (HR. Tirmidzi no. 1919. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Mengenalkan anak pada adab terhadap guru sejak dini sangat penting untuk membangun karakter yang baik. Dengan menjaga adab, anak akan lebih mudah menerima ilmu, mendapatkan keberkahan dalam pembelajaran, serta tumbuh dengan sikap yang santun dan beretika dalam pergaulan.
Apa Saja Adab kepada Guru dan Contoh Penerapannya?
Berikut adalah enam adab terhadap guru yang perlu dicontoh dan diterapkan oleh anak sejak dini:
1. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian
Saat guru sedang mengajar, anak harus mendengarkan dengan baik tanpa berbicara sendiri atau bermain. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan menghargai ilmu yang diberikan oleh guru.
Contoh penerapan:
- Duduk dengan tenang saat guru sedang menjelaskan materi.
- Tidak berbicara atau bermain dengan teman saat pelajaran berlangsung.
- Menyimak dengan saksama dan mencatat poin-poin penting yang disampaikan guru.
2. Tidak Memotong Pembicaraan Guru
Saat guru berbicara, anak harus menunggu hingga selesai sebelum mengajukan pertanyaan atau berbicara. Memotong pembicaraan menunjukkan sikap tidak sopan dan kurang menghargai orang lain.
Contoh penerapan:
- Jika ingin bertanya, angkat tangan dan tunggu sampai guru memberi kesempatan untuk berbicara.
- Tidak menyela ketika guru menjelaskan sesuatu, kecuali diminta.
3. Menggunakan Bahasa yang Sopan
Berbicara dengan guru harus menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak kasar. Anak perlu diajarkan untuk menggunakan panggilan yang menghormati, seperti “Bapak/Ibu” atau “Ustadz/Ustadzah.”
Hal ini juga selaras dengan penerapan yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an di Q.S An Nur ayat 63.
لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا
“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain).” (QS. An-Nur: 63). Syaikh Bakr Abu Zaid dalam Hilyah Thalib Al-‘Ilmi berkata, “Inilah yang ditunjukkan oleh Allah kepada yang mengajarkan kebaikan pada manusia yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Contoh penerapan:
- Menggunakan kata “Maaf”, “Tolong”, dan “Terima kasih” dalam percakapan dengan guru.
- Menghindari nada bicara yang tinggi atau ketus saat berbicara dengan guru.
- Menghindari kata-kata kasar atau meremehkan ketika bertanya atau menjawab pertanyaan.
4. Membantu Guru dengan Ikhlas
Jika guru membutuhkan bantuan, anak harus siap membantunya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Ini akan menumbuhkan sikap empati dan kepedulian dalam diri anak.
Contoh penerapan:
- Membantu mengangkat buku atau perlengkapan belajar guru jika diperlukan.
- Menjaga kebersihan kelas agar guru merasa nyaman dalam mengajar.
- Membantu teman yang kesulitan dalam memahami pelajaran sesuai dengan bimbingan guru.
5. Tidak Bermain atau Makan Saat Belajar
Ketika berada di dalam kelas atau saat guru sedang berbicara, anak sebaiknya tidak bermain atau makan. Ini menunjukkan kesungguhan dalam belajar dan menghormati waktu yang telah diberikan oleh guru.
Contoh penerapan:
- Menyimpan mainan atau barang yang tidak diperlukan selama jam pelajaran.
- Tidak makan atau minum kecuali dalam waktu istirahat yang telah ditentukan.
6. Mendoakan Guru
Mendoakan kebaikan bagi guru merupakan salah satu bentuk penghormatan yang tinggi dalam Islam. Ilmu yang diberikan oleh guru akan lebih berkah jika disertai dengan doa yang tulus dari murid.
Contoh penerapan:
- Mengajarkan anak doa khusus untuk guru, seperti
مَن صَنَعَ إِليكُم مَعرُوفًا فَكَافِئُوه ، فَإِن لَم تَجِدُوا مَا تُكَافِئُوا بِهِ فَادعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوا أَنَّكُم قَد كَافَأتُمُوهُ
“Siapa yang memberikan kebaikan untuk kalian, maka balaslah. Jika engkau tidak mampu membalasnya, doakanlah ia sampai-sampai engkau yakin telah benar-benar membalasnya.” (HR. Abu Daud no. 1672 dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
- Mengingat guru dalam doa setelah shalat agar ilmu yang diajarkan bermanfaat dan berkah serta mengucapkan terima kasih setiap guru selesai mengajar.
Belajar Adab Kepada Guru Harus Dimulai Darimana? Mulai Bersama Albata Yuk!
Menjaga adab kepada guru merupakan bagian penting dari pendidikan karakter anak. Dengan membiasakan enam adab ini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang santun, rendah hati, dan mudah menerima ilmu dengan keberkahan.
Islam sangat menekankan penghormatan kepada guru, karena mereka adalah perantara ilmu yang akan membawa anak-anak menuju masa depan yang lebih baik.
Nah, Bunda ingin meningkatkan pengetahuan adab pada anak? Yuk bergabung bersama Albata program adab belajar terbaik. Albata menyediakan program TPQ Online tempat peserta didik belajar islam dan mengaji dengan menyenangkan.
Kini belajar mengaji dan belajar adab bisa dilakukan secara daring dan dengan video interaktif antara murid dan ustadzah agar lebih menyenangkan dan nyaman. Program ini bisa diperuntukan untuk anak usia 7-13 tahun serta dapat akses pembelajaran daring yang menyenangkan.
Program ini dirancang dengan metode Fun Learning yang interaktif, sehingga anak-anak dapat belajar Al-Qur’an dengan cepat dan menyenangkan.
Anak-anak akan belajar tentang adab menuntut ilmu, adab terhadap orang tua, adab dalam bergaul, dan adab-adab lainnya yang sesuai dengan tuntunan Islam. Pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk karakter anak yang berakhlak mulia dan beradab. Kapan lagi, belajar fleksibel dengan ustadzah profesional? Yuk hubungi kami untuk informasi selengkapnya