5 Adab Membaca Al-Qur’an yang Perlu Dicontoh Anak
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang penuh dengan petunjuk dan hikmah. Mengajarkan adab membaca Al-Qur’an pada anak sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk karakter mereka sebagai Muslim yang baik.
Dengan memahami adab yang benar, anak-anak akan belajar untuk menghormati Al-Qur’an, membaca dengan khusyuk, dan mengambil pelajaran dari setiap ayat yang mereka baca.
Salah satu adab penting yang perlu diajarkan pada anak adalah menjaga kebersihan diri dan tempat saat membaca Al-Qur’an. Anak-anak perlu memahami bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah ﷻ yang suci, sehingga mereka harus membaca dalam keadaan bersih dan suci.
Selain itu, ajarkan mereka untuk membaca Al-Qur’an dengan suara yang jelas dan tartil, serta memahami makna dari setiap ayat yang mereka baca.
Selain itu, penting juga untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menghormati Al-Qur’an sebagai kitab suci. Ajarkan mereka untuk tidak meletakkan Al-Qur’an di tempat yang kotor atau sembarangan.
Ajarkan mereka untuk selalu membaca Al-Qur’an dengan hati yang khusyuk dan penuh penghayatan. Dengan memahami adab membaca Al-Qur’an yang benar, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi setiap Muslim. Membaca dan mengamalkannya bukan hanya membawa pahala, tetapi juga menjadi sumber ketenangan jiwa dan petunjuk hidup. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ”
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Tirmidzi, no. 2910. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih].
Keutamaan membaca Al-Qur’an sangatlah besar, di antaranya:
Mendapat Syafa’at di Hari Kiamat
Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya. Bacalah Az Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al Baqarah. Mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.” (HR. Muslim no. 1910. Lihat penjelasan hadits ini secara lengkap di At Taisir bi Syarhi Al Jami’ Ash Shogir, Al Munawi, 1/388, Asy Syamilah)
Permisalan Orang yang Membaca Al Qur’an dan Mengamalkannya
Dari Abu Musa Al Asy’ariy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالأُتْرُجَّةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ ، وَالْمُؤْمِنُ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالتَّمْرَةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْحَنْظَلَةِ ، طَعْمُهَا مُرٌّ – أَوْ خَبِيثٌ – وَرِيحُهَا مُرٌّ
“Permisalan orang yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” (HR. Bukhari no. 5059)
Keutamaan Memiliki Hafalan Al Qur’an
Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al Qur’an nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2240 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Karena begitu besarnya manfaat membaca Al-Qur’an, penting bagi orang tua untuk mengenalkan dan mengajarkan adab membaca Al-Qur’an kepada anak sejak dini agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang mencintai firman Allah.
Adab Membaca Al-Qur’an yang Bisa Diajarkan ke Anak
Mengajarkan adab membaca Al-Qur’an pada anak bukan hanya sekadar mendidik mereka agar bisa membaca, tetapi juga membiasakan mereka untuk menghormati dan memuliakan kitab suci Allah. Berikut lima adab membaca Al-Qur’an yang dapat diajarkan kepada anak:
1. Membaca dengan Bersuci Terlebih Dahulu
Sebelum membaca Al-Qur’an, anak perlu diajarkan untuk menjaga kesucian. Dalam QS. Al-Waqi’ah ayat 79 disebutkan:
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.”
Ajarkan anak untuk berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an agar mereka terbiasa dalam keadaan bersih dan suci saat berinteraksi dengan firman Allah.
2. Membaca dengan Tartil dan Pelan-Pelan
Allah ﷻ berfirman dalam QS. Al-Muzzammil ayat 4:
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”
Membaca dengan tartil berarti membaca dengan perlahan, jelas, dan mengikuti kaidah tajwid. Anak perlu dibiasakan membaca dengan tartil agar lebih memahami makna ayat dan menghindari kesalahan dalam pengucapan.
3. Menghadap Kiblat dan Duduk dengan Posisi yang Sopan
Adab dalam membaca Al-Qur’an termasuk memperhatikan posisi tubuh. Membaca dengan menghadap kiblat dan duduk dengan sopan menunjukkan penghormatan kepada Al-Qur’an. Hindari membaca dalam posisi yang tidak pantas seperti berbaring atau sambil bermain.
4. Membaca dengan Khusyuk dan Menghayati Makna Ayat
Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca tetapi juga untuk direnungkan maknanya. Ajarkan anak untuk membaca dengan khusyuk, fokus, dan memahami isi ayat yang sedang dibaca. Dalam QS. Muhammad ayat 24 Allah ﷻ berfirman:
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”
Membiasakan anak membaca dengan khusyuk akan membuat mereka lebih memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengawali dan Mengakhiri dengan Doa
Sebelum membaca Al-Qur’an, anak perlu diajarkan untuk membaca ta’awudz (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) agar terhindar dari gangguan setan. Setelah selesai, biasakan mereka membaca doa berikut:
“Allahummarhamni bil Qur’an, waj‘alhu lii imaaman wa nuuran wa hudan wa rahmah.” (Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Qur’an, jadikanlah ia pemimpinku, cahayaku, petunjukku, dan rahmat bagiku.)
Membaca doa setelah tilawah menandakan bahwa anak tidak hanya membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas, tetapi juga menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Belajar Adab Membaca Al-Qur’an Bersama Albata!
Mengajarkan anak membaca Al-Qur’an bukan hanya sekadar mengenalkan huruf hijaiyah dan melancarkan bacaan, tetapi juga menanamkan adab yang benar. Dengan mengenalkan lima adab membaca Al-Qur’an di atas sejak dini, anak akan tumbuh dengan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an dan lebih mudah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai orang tua, mari kita menjadi teladan dalam mencintai Al-Qur’an agar anak-anak pun mengikuti jejak kita. Semoga anak-anak kita menjadi generasi pecinta Al-Qur’an yang selalu mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk membantu mewujudkannya, Anda perlu mempertimbangkan si kecil bergabung bersama lembaga pendidikan islam terpercaya untuk meningkatkan pengetahuan anak . Albata menyediakan program TPQ Online tempat peserta didik belajar islam dan mengaji dengan menyenangkan.
Kini belajar mengaji dan belajar adab dengan video interaktif antara murid dan ustadzah menjadi lebih menyenangkan, pendidikan agama Islam untuk anak usia 7-13 tahun dapat diakses dengan mudah melalui pembelajaran daring, tanpa perlu meninggalkan kenyamanan rumah.
Program ini dirancang dengan metode Fun Learning yang interaktif, sehingga anak-anak dapat belajar Al-Qur’an dan belajar adab dengan cepat dan menyenangkan.
Anak-anak akan belajar tentang adab menuntut ilmu, adab terhadap orang tua, adab dalam bergaul, dan adab-adab lainnya yang sesuai dengan tuntunan Islam. Pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk karakter anak yang berakhlak mulia dan beradab. Kapan lagi, belajar fleksibel dengan ustadzah profesional? Yuk hubungi kami untuk informasi selengkapnya